Kalau membicarakan reinkarnasi kita pasti akan terpentok dengan pemahaman beberapa agama yang saling bertentangan. Ada yang pro dan ada yang kontra. Beberapa agama meyakini adanya reinkarnasi. Beberapa lagi menganggap reinkarnasi adalah sebuah hal yang mustahil terjadi.
Untuk mencari titik temunya alangkah baiknya kita memandang reinkarnasi dari luar konteks keagamaan. Kita coba pecahkan berdasarkan konteks keilmuan. Tapi jangan lagi kita terjebak peperangan antara agama dan ilmu pengerahuan yang seolah tak pernah berakhir.
Agama dan ilmu pengetahuan tidak pernah bertentangan jika kita mau membuka mata lebar-lebar dan melunakkan hati. Agama dan ilmu pengetahuan berasal dari sumber yang sama: Tuhan. Ilmu pengetahuan yang lebih muda harus bisa menghargai agama yang lebih tua, agamapun harus bisa bersikap bijak pada ilmu pengetahuan yang jauh lebih muda.
Kita kembali lagi pada konsep reinkarnasi, tapi kita tidak akan membicarakannya dalam konsep mistis dan hal gaib. Kita akan membahas reinkarnasi dari konsep energi. Dalam fisika dikenal hukum kekekalan energi yang berarti energi tak pernah bisa diciptakan maupun dimusnahkan. Energi selalu ada dalam kondisi konstan. Manusiapun memiliki energi yang tertinggal saat mereka mati. Ingatlah juga bahwa energi ini bisa berubah bentuk dan berpindah melalui frekwensi.
Saat seseorang mati dia meninggalkan sebentuk energi tertentu yang bukan tidak mungkin bisa berpindah ke dalam diri orang yang masih hidup (baca: baru lahir) jika orang yang masih hidup tersebut memiliki frekwensi yang sama dengan energi yang tertinggal dari orang mati.
Sinkronisasi frekwensi inilah yang nantinya bisa memindahkan sebagian memori dari orang yang sudah mati ke dalam raga baru dari orang yang baru terlahir. Tidak heran jika ada beberapa orang yang bisa mengingat peristiwa yang terjadi dari orang yang sudah mati bertahun-tahun lalu. Entahlah, ini hanya pemikiran ngawur dari saya yang menciba mencari titik temu antara beberapa hal yang saling bertentangan.
Maaf jika konsep saya masih terlalu mentah dan sedikit memaksakan. Kurang dan lebihnya semoga ada yang bisa menambahkan.
( tulisan telat dari ODOP, semoga dimaafkan, ahahahahaha)
Komentar