Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

COGNAC, ASAP, GERIMIS DAN ESCADA

            “ Seorang sahabat   pernah berkata kepadaku bahwa Adam dan Hawa dulunya memiliki sepasang sayap, saat Tuhan mengusir mereka dari surga dan menghempaskan tubuh mereka ke bumi mereka terpencar di tempat yang berjauhan, dan masing-masing sebelah sayap mereka patah. Mereka hanya bisa kembali terbang ke surga apabila mereka berpelukan , karena hanya dengan berpelukan sayap mereka akan menjadi sempurna dan bisa digunakan untuk kembali terbang ke surga....... Entahlah...” Suasana malam Jakarta di akhir Desember selalu muram, sejak sore hujan rintik-rintik turun. Suasana dalam bar lengang, hanya ada beberapa pengunjung yang berkerumun di pojok. Tidak meriah, mereka berbicara seperti berbisik satu sama lain menambah muram suasana bar dan asap-asap jemu keluar dari bibir mereka di antara bunyi gelas yang berdentingan. Televisi yang tergantung di dinding sebelah barat sejak sore menayangkan acara yang tidak menarik, monoton dan membosankan. Aku mempercepat kerjaku, memoles g

LAIKA DAN TITI

Kunamai dia Laika, seekor anak anjing kampung yang kutemukan sedang tertidur di atas keset pintu depanku. Waktu itu hampir masuk waktu subuh, keadaan masih remang-remang. Aku tak sengaja menginjak tubuh anak anjing itu. Dia meyalak keras, suaranya lebih seperti gabungan antara rasa sakit dan permohonan untuk diizinkan tidur di depan pintu rumahku daripada sebuah ancaman karena tubuhnya terinjak olehku. Tapi karena aku tidak pernah terbiasa dengan seekor anjing tetap saja aku melompat menghindar menjaga jarak aman dari jangkauannya. Tubuh Laika berwarna hitam gelap. Hanya ada sedikit warna putih kecoklatan di bawah lehernya. Tubuhnya sangat kurus. Dia menatap mataku dalam. Entah karena aku yang masih setengah mengantuk atau karena naluri kemanusiaanku, aku merasa kasihan pada anak anjing itu. Aku memelihara dia, padahal seumur hidup aku tidak pernah memelihara hewan apapun, apalagi seekor anjing.            Perlahan anak anjing itu tumbuh menjadi seekor anjing betina dewas