Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

YANG HILANG

“Uwak…” kataku sambil berleleran air mata. “Harus saya cari kemana lagi?” Uwak hanya tersenyum sambil tetap memelintir biji tasbih di tangan kanannya. ***** “Kang. Saya lihat ada di pasar, Kang!” Salman tiba-tiba menyeruak dari arah pintu. “Serius, Kang?” tanyaku penuh harap. “Iya, Kang. Ayo buruan saya antar sekarang ke pasar.” Tergesa-gesa aku menyambar jaket yang tergantung di pintu. Tidak berapa lama kami sudah sampai di pasar. “Di mana, Kang?” tanyaku tidak sabar. Kang Salman menarik tangan dan menyeret tubuh lelahku memasuki area pasar yang ramai. Menelusuri gang-gang pasar yang becek dan bau sayuran busuk. Di ujung pasar kami berbelok ke kanan. Sekitar dua belas meter dari tempat kami berdiri, sebuah toko agen beras paling besar di kota ini, bersebelahan dengan lapak kelapa parut. Toko berasku. “Di sana kang.” tunjuk Salman penuh percaya diri. Aku tertunduk. Bukan di sini, batinku. Aku berbalik, meninggalkan Salman yang masih terbengong-bengong den

MENJARING MATAHARI - PART 3

Sudah hampir tengah hari, pasar sudah sepi. Aku dan lelaki tua itu masih duduk di anak tangga paling atas menuju pasar. Angin semilir yang sejuk menggoyangkan pucuk-pucuk pohon jambu air yang banyak tumbuh di pinggir pasar. Kami tetap duduk di tempat ini dalam diam sambil berlindung di bawah atap gerbang pasar yang terbuat dari genting-genting sangat tua, dari desain dan banyaknya lumut yang tumbuh pada pernukaannya bisa kuebak usia gerbang pasar ini sudah berumur puluhan tahun. Di anak tangga paling bawah, puluhan burung gereja melompat-lompat riang sambil memunguti remah-remah roti dan sayuran yang tercecer. Sekitar seratus meter menuju arah keluar dari pasar, sebuah jembatan dengan panjang sekitar empat meter terbentang di atas sungai yang airnya masih jernih. Jembatan ini diapit oleh dua buah pohon willow di setiap sisinya sehingga kesan sejuk dan menenangkan selalu dirasakan setiap orang yang melintas di atasnya. “Burung gereja, Imran.” Katanya tiba-tiba sambil menunj