TITIK 2
LARA
Kamu harus segera pulang ke Indonesia sekarang! bentak Oma Hilda pada seseorang di telepon.
"Ada apa Oma?"
"Tidakkah kamu membaca berita? Semua yang sudah diramalkan akan terjadi tidak lama lagi. Kamu harus pulang secepatnya."
"Bagaimana dengan Lara? Apakah dia sudah siap?"
"Siap atau tidak, Lara harus siap. Waktunya sudah semakin dekat, tak ada lagi waktu untuk mempersiapkan diri. Semua rahasia ini harus segera diungkap dan kita harus bersatu untuk mempersiapkan diri menghadapi peristiwa yang akan terjadi."
"Baik Oma, saya akan mempersiapkan kepulangan saya ke Indonesia segera."
Klik. Oma Hilda menutup telepon. Dia masih belum bisa yakin seratus persen jika ramalan itu akan terjadi dalam waktu dekat. Apakah orang-orang yang sudah dipilih akan siap?
"Telepon dari siapa, Oma?" Tiba-tiba Lara datang dari arah dapur.
"Bukan siapa-siapa Lara."
"Tampaknya Oma serius sekali berbicara di telepon tadi."
Oma Hilda diam. Nanti akan Oma ceritakan padamu jika waktunya tepat, batin Oma Hilda.
"Kamu sudah mengemasi barang-barangmu, Lara?" tanya Oma.
"Sudah Oma." Jawab Lara singkat.
Oma Hilda menatap lekat-lekat wajah Lara. Ada sesutu yang ingin dia ungkapkan pada anak angkatnya ini, tetapi dia merasa kalau waktunya belum tepat.
"Ada apa, Oma? Sepertinya Oma khawatir sekali."
Oma Hilda berusaha tersenyum.
"Tidak ada apa-apa. Oma akan mengantar kamu ke sekolah, jangan sampai terlambat."
"Iya Oma. Lara sudah bersiap-siap sejak pagi."
"Baiklah, ayo kita berangkat. Jangan lupa berdoa. Semoga kunjunganmu ke Wai Kambas memberikan banyak pelajaran dan pengetahuan untukmu dan teman-temanmu. Jangan melanggar aturan yang diberitahukan pemandu di sana, jangan nakal dan selalu hati-hati."
Lara tersenyum. Matanya berbinar-binar, dia selalu bahagia jika Oma Hilda memberikan nasihat. Nasihat berarti kasih sayang seseorang kepadanya. Kasih sayang itulah yang membuatnya merasa utuh sebagai manusia.
Komentar
Bagian dua paling serem.. Tapi seru.. Bikin penasaran..
Ditunggu kelanjutannya ya mas..