Langsung ke konten utama

PERSIAPAN MENJADI SEORANG PENULIS BLOG-2



Tulisan ini merupakan tulisan lanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul ‘Persiapan Menjadi Seorang Penulis Blog’.

Pada tulisan sebelumnya saya sudah memaparkan hal-hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang penulis Blog baik secara mental maupun tips sederhana agar pengunjung nyaman ‘main’ ke Blog kita.
Pada kesempatan ini saya akan membahas peralatan apa saja yang biasa saya gunakan untuk menghasilkan tulisan di Blog saya. Tentu saja ini bisa berbeda untuk setiap orang, saya hanya menjelaskan yang umumnya saya pakai yang mungkin bisa menjadi alternatif pilihan.


sumber: tech.firstpost.com


Desktop PC  
ini adalah alat utama yang biasa saya gunakan. Tidak membutuhkan spesifikasi yang terlalu tinggi, asalkan terinstal aplikasi Office Word dan memiliki browser yang terinstal di dalamnya. Biasanya saya lebih suka menulis di Office Word dulu karena fitur yang dimiliki cukup lengkap. Setelah selesai lalu saya pindahkan tulisan saya ke Blog melalui browser. Jangan lupa, biasakan baca ulang terlebih dahulu karena kadang-kadang spasi atau beberapa fitur yang sudah kita buat di Office Word akan mengalami penyesuaian saat dipindahkan ke Blog.

Selalu baca ulang sebelum di publish agar pembaca nyaman saat membaca tulisan kita.
sumber: mrrental.com.au

Laptop
Laptop saya gunakan jika ada suatu keperluan yang mengharuskan saya menulis di luar rumah. Sama seperti desktop PC, tidak diperlukan spesifikasi yang terlalu tinggi. Pertimbangan saya justru pada masalah ukuran layar. Semakin kecil berarti semakin ringkas dan ringan. Saya bisa menaruh peralatan lain yang saya butuhkan, misalnya hard disk eksternal, kamera pocket, flash disk, tablet dan telepon selular.
sumber: google.com

Bila Anda benar-benar mobile bisa juga memanfaatkan Chromebook sebagai alternatif, meskipun Chromebook tidak mempunyai kapasitas penyimpanan yang terlalu besar tetapi memiliki beberapa keunggulan diantara ringkas, ringan, daya tahan baterai lebih lama dan tentu saja harga yang lebih murah dibandingkan laptop dengan spesifikasi yang sama.

sumber: harveynorman.com.au
Tablet
Sebenarnya tablet hampir jarang sekali saya gunakan untuk membuat tulisan karena butuh waktu lama untuk mengetikkan kata-kata pada layarnya. Tablet hanya saya gunakan sebagai alternatif jika kedaan benar-benar darurat.

Saran saya, pilihlah tablet yang memiliki layar yang nyaman jika digunakan untuk membaca dalam waktu yang lama. Saya pribadi menggunakan tablet dengan layar retina display karena saya rasa sangat nyaman untuk membaca dalam rentang waktu yang cukup lama.

sumber: arenagadget.net
Telepon Selular
Jujur saja saya tidak pernah memanfaatkan telepon selular untuk menulis, selain dikarenakan sempitnya area keyboard sehingga sangat sering melakukan kesalahan dalam penulisan juga dikarenakan perhatian saya mudah teralihkan ke sosial media. 

Tanpa sadar waktu menulis saya terbuang sia-sia karena sibuk chatting atau berselancar di dunia maya. Keuntungan telepon selular saat ini (baca: android) adalah adanya fasilitas hotspot tethering yang memungkinkan kita untuk membagi akses internet pada peralatan lain yang sudah terintegrasi wi-fi, tablet dan laptop misalnya.

Ditambah lagi dengan semakin berkembangnya fitur jaringan 4G yang menjadikan akses internet menjadi lebih cepat dan tambahan harga akses sata 4G jauh lebih murah dari 3G.
sumber: hargakamera.com

Kamera pocket
Kamera pocket lebih sering dimanfaatkan oleh Travel Blogger, karena kualitas tangkapan gambarnya jauh lebih baik dari telepon seluler, selain itu ukurannya yang tidak terlalu besar memudahkan dalam penyimpanannya. Kita bisa menaruhnya di saku celana atau menggantung di leher menggunakan strap sehingga jika tiba-tiba muncul moment yang dirasa menarik untuk dituliskan kita bisa langsung bisa meraihnya dengan cepat.

sumber: id.aliexpress.com
Buku catatan
Paling klasik, paling sederhana, tidak pernah bermasalah tapi paling berguna, kira-kira itulah manfaat buku catatan untuk saya pribadi. Walaupun tablet dan telepon selular saat ini memiliki fitur memo tetap saja ada keunikan tersendiri saat kita mencoba brain storming  (bertukar pikiran) atau menuliskan draft-draft tulisan yang akan di buat.

Mungkin ini sifatnya personal, tapi saya pribadi jauh lebih merasa nyaman saat menuliskan sebuah kerangka tulisan di atas buku catatan, jauh lebih ringkas dan cepat. Setelah dirasa cukup baru saya matangkan ide tersebut ke desktop PC atau laptop dan selanjutnya dimasukkan ke dalam Blog.

Kira-kira itulah peralatan utama yang biasa saya gunakan untuk membuat tulisan di Blog. Seperti saya jelaskan di awal, hal ini bisa berbeda untuk setiap orang. Saya hanya memberikan sebuah alternatif yang semoga saja bisa membantu teman-teman mempermudah menghasilkan tulisan.

Sekian dari saya.

Salam.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HANYA SEBUAH DOA SEDERHANA

“Aku hanya ingin sebuah kehidupan yang jujur dan sederhana. Sesederhana dan sejujur kopi hitam yang kusesap saat hari gerimis.” E-mail itu aku terima sekitar tiga bulan lalu. Tak pernah ada firasat sebelumnya kalau e-mail yang sederhana itu akan mengantarkan hidupku ke dalam sebuah potongan cerita tentang kehidupan yang sedemikian rumit.             Jam sebelas malam, gerimis sejak sore. Dengan perasaan malas tapi dipaksa perut yang lapar akhirnya aku melangkah juga dari kamar kost tiga kali dua meter yang pengap ini. Tujuanku jelas, nasi goreng Bang Anwar, karena hanya di sanalah aku bisa berhutang malam-malam begini dan juga ada wifi gratisan yang bisa aku tebeng . Lumayan, aku bisa mengecek      e-mail dan facebook sekalian browsing . Siapa tahu ada informasi lowongan kerja yang bisa aku lamar.             Menyedihkan memang, di zaman yang katanya serba canggih dan era digital tanpa batas ini, tetap saja aku harus bersusah payah nebeng hotspot tetangga untuk sek

MEREKAM KENANGAN: DEMENSIA

MEREKAM KENANGAN 1 Terima kasih banyak unuk keluarga, para sahabat, guru-guru dan mantan kekasih yang sudah bersedia menjalani banyak kenangan pahit dan manis bersama. Semoga dengan saya menuliskan cerita ini bisa membangkitkan  simpul-simpul kenangan yang sempat terlupa. Sebagian besar kisah dalam cerita ini -mungkin- pernah terjadi dalam hidup saya atau mungkin juga hanya fantasi dan reaksi alam bawah sadar saya yang secara langsung atau tidak langsung tidak bisa saya filter lagi karena penyakit yang saya derita ini.             Dua hari yang lalu aku terlambat sampai ke tempat kerja. Masalahnya sederhana, di perempatan jalan terakhir menuju ke tempat kerjaku tiba-tiba saja aku salah membelokkan motor yang aku kendarai, akibatnya aku harus memutar jauh dan terjebak kemacetan yang biasanya aku hindari. Sampai di tempat kerja aku menebak-nebak kenapa aku sampai bisa salah belok, apakah aku melamun? Padahal jalur yang aku tempuh sudah enam tahun lebih aku lalui, sampai aku h

MEREKAM KENANGAN: UNTUK DIA

MEREKAM KENANGAN 3 Kutuliskan cerita ini untuk mengenang satu nama. Jakarta. Siapa sih orang di Indonesia yang tidak mengenal nama kota ini? Jakarta yang menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Jakarta yang walaupun sumpek tetap saja menjadi magnet orang-orang untuk mencari peruntungan. Jakarta, yang sejak lahir sampai sekarang menjadi tempat saya hidup. Dan, di kota inilah semua cerita ini bermula. Langit sore di bulan Juli itu redup, angin gemuruh. Di sebelah selatan tampak awan hitam mulai berarak. Sesekali kilatan petir tampak diiringi suara guruh yang samar. “Buruan baris! Wooiii…. Pada ngapain ngumpul di situ?” Tidak jelas suara teriakan siapa, yang aku tahu itu pasti salah satu seniorku. “Ini cewek tengil amat. Mau beken di sini, hah?” Tiba-tiba saja semua mata menatap ke satu titik yang di tuju. Seorang gadis berkulit putih dengan rambut lurus berponi sedang bersandar di pagar sekolah. Hari ini adalah hari terakhir Masa Orientasi Siswa di salah s