Langsung ke konten utama

MISTERI, HARUSKAH ADA?



Suatu ketika ada seorang anak petani yang mendapatkan warisan berupa satu ekor sapi dari ayahnya dan dia harus mengambil sapi tersebut dari sebuah desa yang cukup jauh. Yang menjadi masalah adalah dia belum pernah melihat sapi sebelumnya. Bahkan orang di desanya pun belum pernah melihat sapi sebelumnya. Konon harga sapi pada waktu itu sangat mahal. Dikarenakan kesulitan keuangan yang sedang menimpa keluarganya maka dia bergegas untuk mengambil sapi yang sudah diwariskan kepadanya.

Setelah melalui beberapa hari perjalanan akhirnya dia sampai di desa yang dimaksud lalu diserahi seekor sapi. Di tengah perjalan saat hendak kembali ke kampungnya, dia sempat bertemu dengan seseorang di jalan. Dia bertanya apakah hewan yang dibawanya adalah sapi. Orang yang ditanya menyadari kalau anak petani tidak tahu apa itu sapi dan dia bermaksud mengambil sedikit keuntungan dengan mengatakan bahwa yang dia bawa bukanlah sapi tapi kerbau dan menawar sapi anak petani seharga kerbau. Tentu saja anak petani menolak tawarannya.

Si anak petani meneruskan perjalanannya, tapi dia tetap bimbang khawtir telah ditipu oleh orang yang memberinya sapi. Di tengah perjalanan dia bertemu lagi dengan seseorang dan menanyakan apakah hewan yang dibawanya adalah seekor sapi. Seperti orang pertama yang melihat kesempatan dari ketidak tahuan anak petani, maka dia mengatakan kalau yang dibawa anak petani adalah seekor keledai dan dia menawarkan diri untuk membelinya, tentu saja harganya jauh lebih rendah dari harga kerbau apalagi sapi.

Masih di tengah perjalanan pulang, si anak petani bertemu dengan orang ketiga dan kembali menanyakan pertanyaan yang sama dengan orang-orang sebelumnya. Sama juga seperti orang-orang sebelumnya yang memiliki karakter oportunis orang ketiga malah menyatakan kalau hewan yang di bawa oleh anak petani adalah kambing dan menawar dengan harga yang lebih rendah lagi. Tentu saja si anak petani merasa kecewa dan tidak jadi menjual sapinya.

Dia memutuskan membawa sapi tersebut ke desanya dan memeliharanya. Saat orang desa bertanya perihal sapi yang bisa menjadi warisannya dia menjawab dengan sedih kalau warisannya hanya seekor kambing sambil menunjuk sapi tersebut. Maka mulai saat itu warga desa bersikeras menyebut sapi sebagai kambing karena keegoisan dan rasa serakah dari orang yang ditemui si anak petani sepanjang jalan.

Sampai pada bagian ini, jelaslah betapa bahayanya informasi yang salah jika dikatakan terus menerus. Ada pepatah, “seribu kebohongan yang diulangi terus-menerus akan dianggap menjadi kebenaran.”

Beberapa  pertanyaan pun bisa kita ajukan disini, perlukah kebohongan itu diciptakan? Kalau iya untuk apa? Siapa saja yang merasa diuntungkan dari kebohongan tersebut? Apa dampaknya bagi dunia?

Mendekati tahun lima puluhan tiba-tiba saja dunia dibuat heboh dengan banyaknya kesaksian tentang objek terbang tak dikenal berbentuk cerutu atau cakram yang berputar. Jumlah kesaksiannya tidak tanggung-tangung, mencapai ribuan orang dan semakin bertambah jumlahnya seiring bertambahnya waktu.

Pada era perang dunia, beberapa pilot tempur angkatan udara Amerika dan Jerman memberikan pengakuan bahwa saat melakukan pertempuran di udara, mereka sering diawasi oleh sejumlah pesawat tak dikenal berbentuk silinder yang tak dikenal. Tidak ada satu pun baik dari pihak Amerika maupun Jerman yang mengaku bertanggung jawab atas penampakan ini. Penampakan ini sering disebut foo fighters.

salah satu foto penampakan foo fighters
 
Peristiwa berikutnya dan merupakan yang paling heboh adalah insiden Roswell yang terjadi pada 7 Juli 1947 di New Mexico. Sebuah pesawat yang diduga UFO jatuh di kota Roswell dan disaksikan sejumlah penduduk. Berita tersebut tersebar dengan cepat yang kemudian menjadikan dunia menjadi demam UFO. Pemerintah Amerika Serikat sendiri bungkam untuk beberapa saat lalu mengeluarkan pernyataan yang tidak memuaskan masyarakat: Insiden Roswell adalah kegagalan ujicoba balon cuaca.

potongan surat kabar tentang insiden Roswell

Masyarakat dunia berikut para ahli terbagi menjadi dua kubu, yang skeptis dan meyakini kalau alien ada. Bisa diduga dampaknya, segala hal yang berbau alien dan UFO laris manis untuk dijual. Tiba-tiba saja muncul film tentang alien dan sejenisnya, buku-buku, majalah sampai komunitas pencari keberadaan UFO. Lebih parah, segala hal yang semula tidak ada kaitannya mulai dihubung-hubungkan dengan keberadaan alien, mulai dari pembangunan piramida di Mesir sampai kemunculan alien adalah pertanda akan munculnya Al Masih.

Pihak yang paling diuntungkan tentu saja adalah militer Amerika sendiri, mereka dengan bebas melakukan berbagai uji coba pesawat terbang model terbaru di sekitar gurun nevada yang dikenal sebagai Area 51. Sementara orang-orang yang menyaksikan pesawat berbentuk aneh lalu lalang di atas langit akan menyagka jika itu adalah pesawat alien.

Jika diperhatikan, tidak ada satu pun bukti foto yang benar-benar jelas atas keberadaan UFO, hampir semuanya buram, itu dimungkinkan karena masih buruknya teknologi fotografi waktu itu.

Dengan semakin berkembangnya teknologi fotografi di mana hampir setiap orang mengantongi telepon seluler berkamera canggih, maka lambat laun penampakan UFO pun semakin berkurang atau bahkan hampir menghilang sama sekali. Bisa ditebak alasannya, karena mereka khawatir akan terbuka identitas sebenarnya.

Bagaimanapun juga, histeria massal harus tetap ada untuk keadaan tertentu. Untuk mencairkan situasi politik yang tegang misalnya. Para pencipta ilusi ini selalu berusaha mencari gaya-gaya baru untuk menciptakan sesuatu seolah-olah misteri dan mensyaratkan orang di seluruh dunia ikut berperan aktif dalam pemecahan masalahnya.

Baru-baru ini, dunia juga dikagetkan dengan adanya bunyi seperti terompet dari langit. Berbagai spekulasi pun diajukan. Ada yang berpendapat jika itu merupakan Sangkakala, terompet yang akan dibunyikan menjelang hari kiamat. Ada yang beranggapan jika itu adalah skyquake, gempa langit. Beberapa orang bahkan berpendapat jika itu adalah proyek HAARP yang sedang dikembangkan Amerika Serikat yang nnatinya berfungsi untk mengendalikan pikiran manusia secara global.

Perhatikan baik-baik poinnya. Saat teknologi fotografi masih buruk, maka mereka, para pencipta ilusi berani secara terang-terangan menunjukkan wujud fisiknya. Saat teknologi fotografi berkembang dengan pesat, mereka menghilang dan hanya menunjukkan diri dalam bentuk suara. Alasannya, karena teknologi audio, khususnya perekam dan pemindai yang dimiliki banyak manusia masih kurang bagus.


Video di atas adalah salah satu contoh Hum yang baru saja terjadi di Jerusalem. Apakah terdengar jelas? Saya yakin anda semua hanya akan mendengar sebuah suara yang baur.

Polanya selalu sama. Fenomena yang terkesan wah didukung oleh perekam yang kurang baik akan memunculkan rasa penasaran, dari situ terciptalah berbagai pendapat yang saling mengisi atau justru malah saling bersilangan. Semakin tidak jelas informasinya, maka orang-orang akan semakin merasa penasaran, semakin tertarik dengan fenomena ganjil tersebut. Konsentrasi dunia tertarik ke arahnya dan sejenak dunia melupakan sesutu.

Yang menjadi pokok permasalahan adalah apakah di dunia ini benar-benar ada sebuah misteri yang belum terpecahkan? Atau mungkin misteri itu memang sengaja dibuat untuk sebuah tujuan tertentu. Bisa jadi beberapa hal di dunia memang masih menjadi misteri dan berharap suatu saat dipecahkan oleh manusia atau.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HANYA SEBUAH DOA SEDERHANA

“Aku hanya ingin sebuah kehidupan yang jujur dan sederhana. Sesederhana dan sejujur kopi hitam yang kusesap saat hari gerimis.” E-mail itu aku terima sekitar tiga bulan lalu. Tak pernah ada firasat sebelumnya kalau e-mail yang sederhana itu akan mengantarkan hidupku ke dalam sebuah potongan cerita tentang kehidupan yang sedemikian rumit.             Jam sebelas malam, gerimis sejak sore. Dengan perasaan malas tapi dipaksa perut yang lapar akhirnya aku melangkah juga dari kamar kost tiga kali dua meter yang pengap ini. Tujuanku jelas, nasi goreng Bang Anwar, karena hanya di sanalah aku bisa berhutang malam-malam begini dan juga ada wifi gratisan yang bisa aku tebeng . Lumayan, aku bisa mengecek      e-mail dan facebook sekalian browsing . Siapa tahu ada informasi lowongan kerja yang bisa aku lamar.             Menyedihkan memang, di zaman yang katanya serba canggih dan era digital tanpa batas ini, tetap saja aku harus bersusah payah nebeng hotspot tetangga untuk sek

MEREKAM KENANGAN: DEMENSIA

MEREKAM KENANGAN 1 Terima kasih banyak unuk keluarga, para sahabat, guru-guru dan mantan kekasih yang sudah bersedia menjalani banyak kenangan pahit dan manis bersama. Semoga dengan saya menuliskan cerita ini bisa membangkitkan  simpul-simpul kenangan yang sempat terlupa. Sebagian besar kisah dalam cerita ini -mungkin- pernah terjadi dalam hidup saya atau mungkin juga hanya fantasi dan reaksi alam bawah sadar saya yang secara langsung atau tidak langsung tidak bisa saya filter lagi karena penyakit yang saya derita ini.             Dua hari yang lalu aku terlambat sampai ke tempat kerja. Masalahnya sederhana, di perempatan jalan terakhir menuju ke tempat kerjaku tiba-tiba saja aku salah membelokkan motor yang aku kendarai, akibatnya aku harus memutar jauh dan terjebak kemacetan yang biasanya aku hindari. Sampai di tempat kerja aku menebak-nebak kenapa aku sampai bisa salah belok, apakah aku melamun? Padahal jalur yang aku tempuh sudah enam tahun lebih aku lalui, sampai aku h

MEREKAM KENANGAN: UNTUK DIA

MEREKAM KENANGAN 3 Kutuliskan cerita ini untuk mengenang satu nama. Jakarta. Siapa sih orang di Indonesia yang tidak mengenal nama kota ini? Jakarta yang menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Jakarta yang walaupun sumpek tetap saja menjadi magnet orang-orang untuk mencari peruntungan. Jakarta, yang sejak lahir sampai sekarang menjadi tempat saya hidup. Dan, di kota inilah semua cerita ini bermula. Langit sore di bulan Juli itu redup, angin gemuruh. Di sebelah selatan tampak awan hitam mulai berarak. Sesekali kilatan petir tampak diiringi suara guruh yang samar. “Buruan baris! Wooiii…. Pada ngapain ngumpul di situ?” Tidak jelas suara teriakan siapa, yang aku tahu itu pasti salah satu seniorku. “Ini cewek tengil amat. Mau beken di sini, hah?” Tiba-tiba saja semua mata menatap ke satu titik yang di tuju. Seorang gadis berkulit putih dengan rambut lurus berponi sedang bersandar di pagar sekolah. Hari ini adalah hari terakhir Masa Orientasi Siswa di salah s