SARADINA’S MEMOAR
Ya Tuhan !! kekasih itu
Saat kupeluk wajahnya
Aku seperti menatap cermin
Ada fragmen-fragmen luka,
Isfahan-pun bergema
Ada air mata membatu
Dan masa depan yang tercecer dalam doa
Kubisikkan cinta,
Dan rindupun berontak-nyalang
Dia berkata :
“
Jangan ada kata !! “
Lalu aku harus berucap dengan apa ?
Dengan hati ini
Atau dengan Isyarat mata
Sementara waktu terus beriak liar
Memunguti kepingan sepi
Sampai kapan aku harus terus menanti
Sampai suara ini letih
Atau sampai rambutku ubanan
Entahlah, Kau hanya selalu tersenyum :
Tanpa jawaban………
Tanpa jawaban………
Komentar