Langsung ke konten utama

NOETIC

Noe terkagum-kagum dengan hasil penemuannya. Sudah hampir sepuluh tahun ini dia bergulat dalam sumpeknya laboratorium. Di antara cairan berwarna-warni, dengungan suara mesin dan juntaian kabel di sana sini. Pagi ini semua lelahnya terbayar sudah. Dia berhasil menciptakan sebuah formula kimia yang mampu mengkatalisasi kerja otak. Namun, di sisi lain dia merasa ragu untuk mengumumkan penemuannya ini pada dunia. Hasil karyanya melebihi penemuan lain yang pernah ditemukan manusia. Akan ada lag besar-besaran. Revolusi di segala bidang kehidupan manusia.

Semua penemuan di bidang aeronautika dan mekanika akan terdengar basi saat dibandingkan dengan penemuan Noe ini. Manusia akan melupakan handphone, mobil  bahkam mesin jet. Cukup duduk manis di ruang tamu lalu injeksikan cairan ini ke dalam tubuh. Seketika otak akan bereakasi meningkatkan kerjanya sampai berkali-kali lipat. Kemampuan otak manusia yang saat ini bekerja tidak sampai sepuluh persen dari kemampuannya akan didongkrak secara drastis. Akibatnya, kemampuan mata meningkat berkali-kali lipat, pendengaranpun sama dan yang lebih hebat lagi formula ini bisa meningkatkan jangkauan intuisi dan indera manusia yang mengkonsumsinya, singkatnya manusia bisa bertelepati satu sama lain.

Bayangkan saja berapa banyak perusahaan telekomunikasi yang akan bangkrut. Bahkan kalau lebih ditingkatkan lagi pada titik tertentu manusia bisa melakukan perjalanan internal kemanapun mereka suka. NASA akan melupakan semua misi-misinya untuk mengekplorasi angkasa yang berbiaya miliaran dolar itu. Cukup injeksikan formulanya ke tubuh astronot dan  biarkan mereka mengekplorasi angkasa ke titik terjauh manapun mereka mau, bahkan yang jaraknya bisa sampai ribuan tahun cahaya bisa dicapai hanya dalam beberapa detik melalui perjalanan internal ini.

Noe semakin ragu membayangkan semua akibat yang bisa ditimbulkan penemuannya ini. Penemuannya ini lebih mirip mistik dan sihir dibandingkan sebuah pengetahuan. Tapi noe mampu mempertanggung jawabkan semua penemuannya secara ilmiah dan empiris. Tak ada sihir atau hal magis apa pun yang terlibat dalam hal ini.

Sambil duduk-duduk dan menyesap kopi paginya dia merenung sejenak. Lalu berdiri ke arah dapur, membawa satu jerigen minyak dan mengguyur sudut-sudut laboratoriumnya. Dengan satu hentakan pasti dia lemparkan batang korek api dan berkobar-kobarlah api disetiap sisi laboratoriumnya. Noe tersenyum tapi sudut matanya basah. Belum saatnya, batinnya. Manusia belum siap. Biarlah semua ini kembali ke debu. Biarlah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HANYA SEBUAH DOA SEDERHANA

“Aku hanya ingin sebuah kehidupan yang jujur dan sederhana. Sesederhana dan sejujur kopi hitam yang kusesap saat hari gerimis.” E-mail itu aku terima sekitar tiga bulan lalu. Tak pernah ada firasat sebelumnya kalau e-mail yang sederhana itu akan mengantarkan hidupku ke dalam sebuah potongan cerita tentang kehidupan yang sedemikian rumit.             Jam sebelas malam, gerimis sejak sore. Dengan perasaan malas tapi dipaksa perut yang lapar akhirnya aku melangkah juga dari kamar kost tiga kali dua meter yang pengap ini. Tujuanku jelas, nasi goreng Bang Anwar, karena hanya di sanalah aku bisa berhutang malam-malam begini dan juga ada wifi gratisan yang bisa aku tebeng . Lumayan, aku bisa mengecek      e-mail dan facebook sekalian browsing . Siapa tahu ada informasi lowongan kerja yang bisa aku lamar.             Menyedihkan memang, di zaman yang katanya serba canggih dan era digital tanpa batas ini, tetap saja aku harus bersusah payah nebeng hotspot tetangga untuk sek

MEREKAM KENANGAN: DEMENSIA

MEREKAM KENANGAN 1 Terima kasih banyak unuk keluarga, para sahabat, guru-guru dan mantan kekasih yang sudah bersedia menjalani banyak kenangan pahit dan manis bersama. Semoga dengan saya menuliskan cerita ini bisa membangkitkan  simpul-simpul kenangan yang sempat terlupa. Sebagian besar kisah dalam cerita ini -mungkin- pernah terjadi dalam hidup saya atau mungkin juga hanya fantasi dan reaksi alam bawah sadar saya yang secara langsung atau tidak langsung tidak bisa saya filter lagi karena penyakit yang saya derita ini.             Dua hari yang lalu aku terlambat sampai ke tempat kerja. Masalahnya sederhana, di perempatan jalan terakhir menuju ke tempat kerjaku tiba-tiba saja aku salah membelokkan motor yang aku kendarai, akibatnya aku harus memutar jauh dan terjebak kemacetan yang biasanya aku hindari. Sampai di tempat kerja aku menebak-nebak kenapa aku sampai bisa salah belok, apakah aku melamun? Padahal jalur yang aku tempuh sudah enam tahun lebih aku lalui, sampai aku h

MEREKAM KENANGAN: UNTUK DIA

MEREKAM KENANGAN 3 Kutuliskan cerita ini untuk mengenang satu nama. Jakarta. Siapa sih orang di Indonesia yang tidak mengenal nama kota ini? Jakarta yang menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Jakarta yang walaupun sumpek tetap saja menjadi magnet orang-orang untuk mencari peruntungan. Jakarta, yang sejak lahir sampai sekarang menjadi tempat saya hidup. Dan, di kota inilah semua cerita ini bermula. Langit sore di bulan Juli itu redup, angin gemuruh. Di sebelah selatan tampak awan hitam mulai berarak. Sesekali kilatan petir tampak diiringi suara guruh yang samar. “Buruan baris! Wooiii…. Pada ngapain ngumpul di situ?” Tidak jelas suara teriakan siapa, yang aku tahu itu pasti salah satu seniorku. “Ini cewek tengil amat. Mau beken di sini, hah?” Tiba-tiba saja semua mata menatap ke satu titik yang di tuju. Seorang gadis berkulit putih dengan rambut lurus berponi sedang bersandar di pagar sekolah. Hari ini adalah hari terakhir Masa Orientasi Siswa di salah s