Laila berada di perempatan jalan yang ramai di pusat Jakarta. Matahari pagi menjelang siang bersinar terik seperti biasa. Ribuan orang dan kendaraan melintasi perempatan ini setiap harinya. Mereka bergerak seperti acuh tak acuh pada lingkungan di sekitarnya, mereka seperti diburu waktu. Laila melihat beberapa orang temannya melintas, mereka juga sama seperti dikejar sesuatu, atau mungkin malah mengejar sesuatu, mereka acuh. Laila berusaha berteriak memanggil mereka, tapi tak ada suara yang keluar dari mulutnya. Suasana semakin riuh. Orang-orang semakin ramai. Semakin cepat pula mereka bergerak. Tiba-tiba telinga laila mendengarkan suara dengungan yang sangat keras, dia berusaha menutup telinganya erat-erat, tapi percuma, sepertinya suara itu bukan datang dari luar, malah sepertinya suara itu datang dari dalam kepalanya sendiri. Semakin erat dia menutup telingnya, semakin keras dengungan yang dia rasakan. Telinganya perih seperti dicabik-cabik. Jam
JANGAN PERNAH MEMBELAKANGI MATAHARI